Dee's Essential List #2

Melanjutkan Essential List #1, inilah daftar saya berikutnya, yang kebetulan kali ini semua tempat berada di Bandung. Perlu saya ulangi lagi bahwa saya tidak dibayar maupun berafiliasi secara komersil dengan para produsen/tempat/penyedia jasa/produk yang ada di daftar ini. Ulasan saya murni berdasarkan pengalaman pribadi, dan murni dari hati yang tulus.

Semoga berguna dan selamat ngiler! :)


Dee's Essential List #2

PASAR CIHAPIT (Bandung)


Inilah pasar tempat saya 'dibesarkan'. Pasar Cihapit letaknya kurang lebih 1 km dari rumah keluarga saya di Bandung dulu. Saya biasa berjalan kaki atau naik becak ke sana. Dari pasar inilah ibu saya membeli bahan makanan untuk keluarga kami setiap harinya. Di sini pulalah saya banyak menghabiskan masa kecil saya, dari mulai menemani Mama belanja hingga akhirnya saya belanja sendiri untuk keluarga saya. Meski akhirnya pindah ke daerah Awiligar yang letaknya cukup jauh dari Cihapit, tetap saja pasar ini menjadi tempat favorit saya berbelanja.


Kalau Anda jalan-jalan ke Bandung, sempatkan mampir ke Pasar Cihapit di pagi atau siang hari. Banyak kejutan spesial yang menanti Anda:


1. Warung Nasi Ibu Eha (di dalam pasar)


Warung nasi legendaris ini berada di dalam kompleks pasar. Jangan takut nyasar. Masuk saja dan tinggal tanya-tanya, para pedagang yang ramah akan dengan senang hati menunjukkan arah ke warung Ibu Eha. Ibu tua energik yang usianya sudah mendekati 80 tahun ini (hmm, atau sekarang sudah lebih, ya?) akan tampak terlihat sibuk mengatur stafnya yang hampir semua ibu-ibu separuh baya. Ibu Eha mewarisi bisnis warung ini dari ibunya, yang sudah berjualan sejak tahun 1940-an.

Sejenak kita akan seperti terjebak di lorong waktu. Foto presiden yang terpajang adalah Soekarno, entah poster cetakan tahun berapa, yang jelas sudah terlihat menguning. Sebagian tempat duduk di sana adalah bangku-bangku kayu memanjang yang usianya juga sudah puluhan tahun. Di lokasinya yang lama (warung ini pindah ke bagian lain di pasar setelah Pasar Cihapit sempat direnovasi), bahkan batu bata di temboknya sudah hitam bagai jelaga karena asap masakan selama lebih dari empat dekade (Ibu Eha masuk ke Pasar Cihapit sejak tahun '60-an).

Siang hari adalah peak hour di warung ini karena banyak karyawan perkantoran yang makan siang. Pukul sebelas atau sedikit lewat dari jam makan siang adalah waktu kunjung yang ideal karena lebih sepi, kita bahkan bisa mengobrol-ngobrol dengan Ibu Eha yang ramah. Dan bagi saya, di sinilah daya tarik utama makan di Warung Ibu Eha. Bukan saja makanannya yang enak, tapi juga suasana yang lain daripada yang lain.

Jangan berharap kemewahan, tentunya. Makanan di sini sederhana saja, dengan piring-sendok-garpu yang juga sederhana, secangkir teh pahit, lalap dan sambal gratis, serta kobokan untuk cuci tangan. Tapi rasa silakan diadu. Bagi yang vegetarian, cobalah tempe bacemnya—yang menurut saya adalah The Best Tempe Bacem Ever, yang membuat daging terasa jadi biasa saja. Tahu gorengnya juga nikmat, Ibu Eha menggunakan tahu Lembang yang lembut dan gurih. Juara berikutnya adalah: sambal dadak. Jangan meninggalkan tempat itu sebelum mencoba sambalnya. Rasanya sangat pas dan segar. Apalagi kalau sedang musim buah Gandaria, karena akan terseliplah beberapa butir Gandaria yang membuat rasa sambalnya semakin semriwing. Buat saya, nasi panas plus tahu-tempe dan sedikit kuah rendang telur, sambal dadak dan lalap singkong, sudah membuat perut saya bahagia dunia-akherat (liur saya bahkan nyaris menetes menuliskannya).

Bagi Anda yang non-vegetarian, silakan mencoba Ibu Eha's most famous highlights: rendang, ayam goreng kuning, dan ikan bawal goreng.


Saya pernah bertanya pada Ibu Eha tentang resepnya menjaga kesehatan. Dan sambil membersihkan babat sapi, ia menjawab: "Ibu nggak pernah makan beginian. Ibu makannya cuma nasi aja, sama lalap, sama tahu, sama sambel, atau ikan asin sedikit. Udah, cukup." Well, for someone that's surrounded everyday with delicious meat dishes that made her name famous, I really didn't expect that answer :)

2. Cincau Cihapit (di pintu masuk pasar)

Lengkapi pengalaman Cihapit Anda dengan segelas cincau hijau kondang ini. Dijual di gerobak dorong kecil, di depan mulut pasar, bisa dijual per gelas atau kemasan besar untuk dibawa pulang. Jika Anda menyambi dengan makan siang di Ibu Eha, bisa minta tolong juga untuk diantar ke sana.

Meski dijual di gerobak sebesar gerobak es lilin, cincau ini sudah masuk ke supermarket juga saking santernya. Kalau nasib sedang sial dan tukang cincau ini sudah pulang, jangan kecil hati. Produknya dijual di Supermarket Yogya (Jalan Riau a.k.a Riau Junction). Tersedia dalam kemasan besar (cukup untuk 4 gelas), lengkap dengan santan dan gula.

Berbeda dengan kebanyakan es cincau hijau lain yang memakai sirop merah, Cincau Cihapit hanya memakai santan dan gula cair. Cincaunya super lembut dan rasa daunnya terasa segar dan tidak langu. Again, this is THE BEST GREEN CINCAU ever! Trust me.

One thing that really amazes me, though. Saya sudah beli cincau ini sejak kecil, dan meski belum pernah ngobrol panjang dengan tukangnya, kami sudah mengenali muka satu sama lain dengan akrab. Satu waktu, Mang Cincau ini bilang pada saya: "Kemarin saya lihat Neng di teve." Saya tertawa dan 'oh' saja, mengira bahwa ia mungkin melihat saya menyanyi di salah satu program teve. Lalu dia melanjutkan, "Mang senang nonton acara Neng. Salam ya buat Kang Juhana." Dahi saya pun mengernyit. Saya bertanya balik, "Maksud Mang, acara Tantangan – Indosiar?". Dia tertawa, "Iya, pan Neng yang bawain acaranya?"

Saya langsung meralat, "Bukan, Mang. Saya bukan Tina Zakaria!"

Mang Cincau tertawa makin lebar, "Ah, si Neng mah sok pura-pura kitu. Mang juga bisa ngenalin!"

Berkali-kali saya mencoba meyakinkan bahwa saya bukan Tina Zakaria. Dan tawanya malah makin keras. Akhirnya saya meninggalkan gerobak itu dan membiarkan Mang Cincau hidup damai dengan keyakinannya.

3. Kupat Tahu Cihapit (di emper toko Jalan Cihapit)


Di depan sebuah toko yang letaknya tepat di lengkungan jalan Cihapit, ada sebuah gerobak penjual kupat tahu. Penjual aslinya adalah bapak-bapak tua berkumis dan (seringkali) bertopi. Kadang-kadang, anaknya yang menggantikan. Jika Anda mampir ke Cihapit pada jam sarapan pagi, Kupat Tahu Cihapit adalah menu yang ideal.

Setiap piringnya diracik mendadak. Tahu digoreng baru dan sausnya pun dibuat di tempat. Lontong, tauge, irisan timun, tahu yang masih panas, serta saus kacang yang gurih akan tiba di hadapan Anda. Tak lupa, segenggam kerupuk aci ditaburkan di atasnya.

Karena tidak ada tempat duduk, kebanyakan orang beli untuk dibungkus pulang atau makan di mobil. Kalau kepepet ingin makan di tempat, di sebelah gerobak ada semacam peti kayu yang bisa jadi alas duduk. Whatever the circumstances is, don't let it stop you from trying this fabulous dish!

4. Bakso Tahu Mandiri (di emper toko Jalan Cihapit)

Kita sering melihat para pedagang yang berdagang siomay di kota selain Bandung selalu membubuhkan embel-embel "Siomay Bandung" atau "Bakso Tahu Bandung". Sayangnya, walaupun sudah mengadopsi nama Bandung, seringkali yang mengklaim demikian masih jauh sekali kualitas rasanya dengan bakso tahu jalanan yang bisa ditemui di kota Bandung betulan.

Bakso tahu satu ini bukan bakso tahu restoran. Dijualnya di gerobak. Lebih banyak terlihat pada siang atau sore hari setelah pasar tidak terlalu padat. Di jalan raya Cihapit, tepatnya di emper-emper toko, beberapa gerobak bertuliskan Bakso Tahu Mandiri ini terparkir. Mampirlah, dan coba sepiring. Rasakan bakso tahu Bandung yang sebenarnya. Untuk kelas bakso tahu gerobak, menurut saya Mandiri punya cita rasa yang premium.

Berhubung sekarang vegetarian, saya cuma bisa makan kol, kentang, dan telur (bakso tahunya juga bisa, tapi sedikit dibedah jadi tahunya tok). Bagi Anda yang punya keleluasaan lebih, silakan coba... semuanya!

5. Lotek dan Gado-gado Cihapit (di Jalan Cihapit)

Restoran kecil yang lebih menyerupai warung ini terletak di ujung jalan Cihapit, di dekat masjid. Mungkin karena letaknya agak jauh dari keramaian toko, saya jarang melirik tempat makan yang satu itu.

Saya sendiri tadinya tidak menyadari bahwa lotek ini cukup kondang sampai akhirnya saya cukup sering mendengar orang-orang bercerita bahwa mereka sering ke Cihapit hanya untuk beli lotek atau gado-gadonya.

Pengalaman pertama saya adalah waktu mencicip dari piring adik saya. Mata saya langsung membesar, "Enak banget! Beli di mana?" dan dia menjawab santai, "Di Cihapit."

Sejak saat itu, restoran kecil di ujung jalan Cihapit tersebut punya tempat istimewa di hati saya.

6. Serabi Cihapit (di dekat pintu masuk pasar)

Di mulut pasar, tak jauh dari tukang cincau, ada gerobak bertuliskan Serabi Cihapit. Penjualnya seorang ibu-ibu. Kota Bandung memang cukup terkenal dengan serabinya yang kreatif (strawberry, cokelat, keju, kornet, dll). Yang paling beken adalah warung serabi di Setiabudi (nama gaul: Serabi Enhaii). Tapi nggak usah jauh-jauh ke Setiabudi. Di Cihapit pun ada serabi enak.

Seperti halnya tren serabi masa kini, Serabi Cihapit juga menyediakan serabi modern seperti serabi strawberry, keju, dll. Tapi pilihan favorit saya tetap serabi klasik yakni: serabi oncom. Sebelum varian serabi menjadi sebanyak sekarang, serabi klasik hanya kenal tiga rasa: polos, asin, dan manis. Asin berarti dibumbui oncom sementara yang manis memakai kuah gula merah.

Oncom Bandung memang tidak terkalahkan. Apalagi kalau sudah diramu dengan kacang dan bumbu-bumbu, lalu dimasak di atas serabi berwangi santan yang masih mengepul panas. Yummy.

Perlu hati-hati saja tentang jam berjualan serabi ini. Karena Serabi Cihapit punya waktu jeda di siang hari (saya tidak tahu persis jam berapa) hingga akhirnya sore ia buka lagi.

7. Toko Tidar - Art Supplies

Walaupun tidak persis di Jalan Cihapit, melainkan di Jalan Sabang (bersilangan dengan Cihapit, tapi jaraknya sangat dekat), toko ini bisa dibilang salah satu harta karunnya Cihapit. Di toko ini Anda bisa menemui banyak mahasiswa jurusan Seni Rupa atau Arsitektur.

Toko mungil ini menjual berbagai peralatan seni rupa, desain, prakarya, termasuk bahan-bahan membuat maket untuk jurusan Arsitektur. Koleksi kertas daur ulangnya juga lucu-lucu. Fancy paper-nya lengkap. Dan sang empunya toko sering menjaga langsung (dikenal dengan panggilan 'Tante Tidar'), jadi kita bisa banyak bertanya-tanya pada beliau.

Dulu, ketika masih jadi anak sekolah, kunjungan ke Toko Tidar adalah salah satu hiburan menyenangkan bagi saya. Dan sampai sekarang, toko ini terus bertahan, bahkan makin eksis.

Lokasi:
Jl. Sabang No. 71
Bandung 40114
Ph/Fax: (022) 420 4841

8. Taman Bacaan Hendra


Persis di seberang Toko Tidar, ada sebuah rumah besar dengan tulisan di temboknya: TB Hendra. Berdiri sejak tahun 1967 dengan modal 100 buku, TB Hendra merupakan taman bacaan terlengkap di kota Bandung hingga kini. Jadi, Anda bisa bayangkan betapa dahsyat koleksinya.

Banyak komik serial klasik dan novel-novel '80-an bisa ditemui di sini. Dan tentunya TB Hendra terus menambah koleksi buku-buku dari era sekarang. Konon, sekarang koleksi TB Hendra sudah mencapai 500.000 judul.

Kalau Anda penggemar buku cerita dan senang dengan konsep taman bacaan, TB Hendra-lah tempatnya.

Lokasi:
Jl. Sabang 28 Bandung
Telp. (022) 4238008


READING LIGHTS (2nd Hand Bookstore & Coffee Corner, Bandung)


Toko buku bekas ini terletak di Jalan Siliwangi. Bergabung dengan Galeri Seni Bandung yang terletak di lantai atasnya. Isinya adalah buku-buku impor berbahasa Inggris (ada beberapa bahasa lain juga), dari mulai fiksi, non-fiksi, sampai buku anak-anak. Semuanya second hand.

Kalau Anda beruntung, bisa saja mendapatkan buku-buku keluaran relatif baru yang masih dalam kondisi baik dengan harga yang tentunya miring. Di sudut ruangan ada bagian buku anak dengan semacam pojok baca beralas karpet dan bantal-bantal.

Jangan lupa memesan minuman serba cokelatnya. Menurut saya, inilah yang istimewa dari tempat ini. Reading Lights menggunakan bahan cokelat berkualitas (bubuk cokelat pilihan dan dark chocolate batangan) serta aneka campuran yang kreatif, favorit saya: Yin Yang Chocolate (pakai campuran white chocolate) dan Chocoholic (khusus pencinta cokelat karena ramuan cokelatnya paling pekat). Kopinya, konon juga istimewa, menggunakan mesin kopi yang terawat baik serta biji kopi lokal yang terbaik. Sayangnya, saya bukan peminum kopi, so I cannot say much about it. But for sure, the choco drinks are superb.

Di Reading Lights, Anda bebas membaca buku di tempat. Yang juga saya salut dari tempat ini adalah inisiatifnya untuk membangun komunitas baca dan forum diskusi budaya. Beberapa kali Reading Lights mengadakan diskusi sore hari di lantai atas, bekerja sama dengan berbagai komunitas dan LSM di kota Bandung. Suasananya akrab dan cerdas. Sungguh pilihan tempat nongkrong sore hari yang menyenangkan.

Lokasi:
Jl. Siliwangi 16
Bandung - 40141
Ph. (022) 203-6515


RIAU JUNCTION


Kompleks supermarket dan department store ini dimiliki oleh jaringan Yogya (dikenal dengan sebutan 'Toko Yogya') yang memang sukses di Bandung dan Jawa Barat. Walaupun Toko Yogya ada di beberapa tempat, ini dialah outlet terbaiknya.

Lantai 1 diisi oleh supermarket, lantai 2 dan 3 oleh department store, dan lantai paling atas diisi oleh food court. Saya sangat senang belanja di Yogya karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan supermarket sejenis. Selain itu, Toko Yogya masih punya program membership yang memberikan diskon langsung pada saat berbelanja, dan ada hari-hari tertentu di mana Yogya memberikan diskon 10% untuk produk segarnya. Staf di sana juga ramah dan sigap.

Khusus untuk Riau Junction, menurut saya produknya secara umum lebih lengkap dan bervariasi dibanding cabang lain. Di sini (dan juga cabang Cihampelas) ada counter khusus makanan vegetarian. Produk impor seperti makanan jadi dan beauty products lebih beragam dibandingkan cabang lain yang cuma menyediakan tipikal merk lokal tok.

Food court-nya mendapat nilai plus dari saya. Selain penataannya yang apik dan rapi, banyak jajanan Bandung terkenal yang menjadi tenant di sini, seperti Mie Naripan, Es Pak Oyen, Tahu Talaga, dll. Bagi yang jalan-jalan bersama anak, di sini juga tersedia tempat main anak yang cukup besar. Tak heran food court ini selalu ramai.

Setiap kali pulang ke Bandung, Toko Yogya selalu menjadi persinggahan saya. Kadang-kadang yang saya beli adalah barang kelontong biasa yang di Jakarta pun ada, but there's something about the store that always warms my heart.


TOKO SETIABUDI


Jika di daerah tengah ada Riau Junction, di daerah Bandung atas ada Toko Setiabudi. Tempat ini lebih 'internationally-oriented' ketimbang Yogya. Karena itulah banyak ekspatriat yang terlihat berseliweran di Toko Setiabudi. Walaupun secara umum harganya tidak semurah di Yogya, Toko Setiabudi memiliki variasi barang yang bahkan belum tentu bisa ditandingi oleh supermarket upper class Jakarta.

Bumbu-bumbu 'aneh', produk-produk organik, produk beauty & bath impor, koleksi sayur dan buahnya, membuat Toko Setiabudi tempat yang menarik dikunjungi meski cuma untuk lihat-lihat. Di toko ini saya bisa menemukan maple syrup murni grade A, baking soda Arm & Hammer, dan macam-macam kebutuhan spesifik lainnya (info tambahan: maple syrup asli adalah pemanis sehat yang bahkan lebih baik dari madu, baking soda asli adalah bahan pembersih natural yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan—dari mulai membersihkan sayuran/buah dari sisa pestisida sampai menggosok lantai, dan Arm & Hammer adalah salah satu merk terbaik).

Di lantai atasnya ada food court bernama Kiosk Food Market yang dipenuhi oleh jajanan top Bandung. Tempatnya lebih simpel ketimbang food court di Riau Junction. Namun satu kali mampir di Kiosk dapat memangkas banyak perjalanan kuliner Anda. Di sini ada Kupat Tahu Gempol yang terkenal, Ketan Bakar Lembang, Gudeg Banda, Sate Hadori, Bakso Malang Cipaganti, Bubur Ayam Kasmin, dan masih banyak lagi.

Bergabung dengan toko buku Periplus yang lumayan besar, Excelso Cafe, Setiabudi Living (khusus pernak-pernik interior dan alat-alat masak), serta beberapa toko fashion yang koleksinya lumayan, menjadikan Toko Setiabudi ini tempat one-stop shopping yang asyik.

* Sumber pinjaman foto:
Pasar Cihapit, Warung Nasi Ibu Eha, Ibu Eha, Kupat Tahu Cihapit, TB Hendra, Reading Lights, Riau Junction, Toko Setiabudi


Indonesia - RRI : ,


Situs auto followers Twitter GRATIS tanpa SPAM! Klik mughunsa.blogspot.com. Dapatkan ribuan followers untuk akun Twitter Anda, cocok buat menaikan popularitas maupun menambah jualan online Anda!

0 Response to "Dee's Essential List #2"

Posting Komentar